Namanya, Studentbook. SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta sudah kurang lebih 2 tahun ini
mulai mencoba menggunakan fasilitas jejaring sosial sekolah ini. Memang sudah sejak
lama kami mengimpikan ada suatu alat yang mampu menggantikan peran home
visit. Acapkali “sesrawungan” terkendala karena masalah jarak, tidak jarang
miskomunikasi berawal dari kurangnya silaturahmi. Oleh karena itu harapan kami
sebenarnya sederhana, dapat menjaga hubungan kami guru dengan para siswa
siswi dan orang tua mereka dirumah tetap mesra. Alhamdulillah doa dan mimpi
kami kini mulai terjawab, lahirlah Studentbook. Situs jejaring sosial sekolah
ini melayani para pelajar, menghubungkan orangtua wali murid dan gurunya
sekaligus dalam “satu atap”.
Secara singkat, boleh dibilang dengan studentbook ini adalah bentuk
aktivitas pembelajaran di dunia maya. Bagi guru situs ini menyediakan akses untuk memberikan tugas, PR, rekap
nilai, rutinitas absensi, hingga komunikasi efektif dengan para siswa, wali
murid dan guru yang bisa berasal dari satu sekolah atau bahkan sekolah lain. Sedangkan
untuk si pelajar sendiri, Studentbook berguna untuk melihat dan mengirimkan PR
yang ditugaskan guru, cek nilai hasil ulangan, bergaul sesama siswa, sampai diskusi
kelompok yang dilakukan dari rumahnya masing-masing. Dengan fitur atau menu
yang hampir mirip Facebook, pelajar bisa nyaman membahas segala urusan sekolah kapanpun
dan dimanapun secara dekat, lebih praktis dan dengan perasaan yang lebih nyaman.
Asyiknya lagi, sistem Studentbook ini dilengkapi dengan SMS
notifikasi. Kepada masing-masing orang tua wali murid, setiap hari dan setiap
saat akan dikirim kabar terbaru tentang perkembangan akademik anaknya melalui
telepon selular mereka. Jelas keuntungan dari SMS notifikasi ini adalah orang
tua bisa memantau secara penuh perkembangan akademik anaknya di sekolah. Melalui
SMS notifikasi ini orang tua selalu mendapatkan up-date harian tentang absensi
siswa (setiap jam pelajaran), tugas-tugas (PR) yang diberikan, materi-materi
yang sudah diajarkan, pelajaran yang perlu disiapkan, saran dari guru, dan
pengumuman-pengumuman resmi dari sekolah.
‘’Dengan demikian, orang tua memiliki kontrol penuh atas
perkembangan akademik anaknya di sekolah. Melalui studentbook, kami berusaha
menjembatani internet sehat bagi para siswa,’’ ujar Asykuri ibn Chamim, salah
satu penggagas Studentbook. Dikutip dari laman resminya Studentbook menjelaskan
bahwa “Studentbook
ini disediakan gratis bagi sekolah. Artinya, sekolah tidak perlu membayar apapun
untuk menggunakan platform Studentbook. Sekolah Anda dapat mengakses platform Studentbook
secara gratis, tanpa perlu mengeluarkan biaya apapun dan kami berharap untuk
terus dapat melakukan hal ini untuk Anda dan sekolah Anda”.
Alumni juga tidak luput dari perhatian Studentbook, yang telah lulus dari
bangku sekolah yang menggunakan fasilitas Studentbook ini masih tetap dapat
terhubung dengan teman-temannya. Kelulusan tak menghalangi para alumni itu
kehilangan silaturrahmi bersama teman-teman seperjuangan ketika dulu masih bersama
dalam satu sekolah.
Kami SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta turut mengundang semua sekolah untuk ikut bergabung
bersama komunitas digital yang lebih luas secara global. Internet selama ini sering
dicap miring oleh orangtua, anggapan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktunya
untuk berselancar di dunia maya itu proses belajar atau pendidikannya pasti akan
terganggu, bahkan asumsi kalau internet hanya dianggap memberikan dampak buruk,
mari pelan-pelan kita lunturkan. Ayo dengan Studentbook ini atau mungkin dengan
jejaring sosial berbasis pendidikan lainnya kita jadikan sebagai wujud usaha nyata
memajukan dunia pendidikan, serta marilah kita manfaatkan sebaik-baiknya menjadi
suatu alat yang mampu mengkuatkan dan memberdayakan.
#mupat789
Re-write dari :
http://ixe-11.blogspot.co.id/2012/05/jejaring-sosial-khusus-pelajar-student.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar